Skip to content

SINGASIK

sing penting asik

  • HOME
  • ABOUT ME
Menu

Memilih Oshi JKT48

Posted on November 7, 2019November 7, 2019 by septianen
Memilih Oshi

Kebiasaan yang pasti terjadi, ketika dua orang wota (Fans JKT48) bertemu adalah saling bertanya “Oshi lo siapa?” Emangnya arti oshi itu apa sih?

Hampir semua fans JKT48 punya yang namanya oshi. Oshi sebenernya adalah versi pendek dari frasa “oshimen.” Sedangkan oshimen sendiri adalah anagram dari kata “oshi” dan “menba.” Oshi dalam bahasa Jepang dapat diartikan sebagai dorongan (push), dan menba adalah pengucapan member dalam aksen Jepang. Jadi arti dari oshimen adalah member / anggota yang paling kita beri dorongan atau dukungan. Gampangnya oshi adalah member terfavorite, yang paling kita suka, paling kita pikirin, paling kita semangatin, pokoknya yang paling terbaik di mata kita lah.

Pertanyaan “oshi lo siapa?” adalah pertanyaan paling umum untuk ditanyakan kepada fans JKT48 yang baru kita kenal, karena hampir pasti fans tersebut punya oshi. Lalu gimana dengan gue? Apakah gue punya oshi? Kalo punya, oshi gue siapa?

Dulu, gue pernah punya oshi dari JKT48 generasi 1, namanya Sendy Ariani dan juga Jennifer Hanna dari generasi 2. Tunggu sebentar, katanya oshi adalah member yang paling-paling, tapi kok gue bisa punya 2 oshi?

Gak ada aturan sebenernya mau punya berapa oshi, mau satu, dua atau mau satu team pun gak masalah. Selama dukungan dari kita tetap mengalir ke member-member tersebut. Gue mutusin untuk menjadikan Sendy dan Hanna sebagai oshi juga gak instan sebenernya. Perlu waktu berbulan-bulan. Gue tipe orang yang cukup lebay untuk urusan oshi-oshian ini. Menurut gue, oshi itu pengorbanan, baik waktu, tenaga, pikiran, dan lain sebagainya. Kalau gue cuma sekedar suka sama seorang member JKT48 karena foto-fotonya lucu atau karena performance nya di theater bagus, gak serta-merta gue menganggapnya sebagai oshi. Perlu ada afeksi lebih dari gue untuk member tersebut.

Nah waktu itu gue mendapat afeksi dari Sendy dan Hanna, bukan sejak pertama ketemu mereka, tapi setelah berkali-kali ketemu dan interaksi langsung dengan mereka. In the end, ketertarikan berlebih yang gue dapat dari mereka bikin gue mau mengorbankan sesuatu ke mereka. Contohnya kayak yang gue sebut, gue ngorbanin waktu, tenaga, dan pikiran untuk dukung mereka agar makin bersinar di JKT48. Itu sih idealisnya gue. Meskipun realitanya gue sering gemes sama member lain juga heheh. Nah meskipun gue gesrek atau gemes sama member lain, pada akhirnya tetep aja gue balik lagi ke mereka berdua. Ending nya gue tetep handshake lebih lama sama mereka berdua.

Nah, mereka berdua kan udah gak jadi member JKT48 lagi, jadi siapa oshi gue sekarang? Sebenernya hal ini juga yang bikin gue sempat berhenti jadi fans JKT48 di tahun 2016, dan baru balik lagi di pertengahan tahun 2019. Sebelumnya gue udah pernah cerita kalo gue balik jadi fans JKT48 lagi karena gue kagum dengan Gracia. Apakah Gracia yang jadi oshi gue sekarang?

Shani Gracia

Bukan, bukan Gracia oshi gue. Gracia memang yang membuat gue balik ke dunia perwotaan ini lagi, dan gue pun masih amat sangat mengagumi Gracia sampai hari ini. Bahkan gue sering memuji dia, gue sering bilang kalo Gracia sangat dewasa dan merupakan teman yang baik. Gracia adalah orang yang paling senang ketika temannya menerima sesuatu yang positif. Waktu pengumuman sementara tahap pertama Senbatsu Sousenkyo 2019, tanggal 5 Oktober lalu, Shani mendapat peringkat pertama dengan 15 ribu vote. Disaat member lain (termasuk shani) cuma bengong-bengong tegang, Gracia adalah orang yang paling antusias dengan pengumuman tersebut. Positif banget ya Gracia. 

Lalu kalo bukan Gracia, siapa dong oshi gue? Oke gue jawab, oshi gue adalah Shani Indira Natio. Ya, gue memalingkan wajah ke sahabat Gracia sendiri, jahat ya wkwk. Tapi sebenernya gak bener-bener memalingkan wajah juga sih. Tahun 2014 sampai 2015 gue udah lebih dulu tertarik sama Shani sebenernya. Bahkan gue pernah handshake sama Shani, sekaligus nulis fan letter buat Shani. Jadi gue anggap ini sebagai CLBK aja heheh.

Shani Indira

Kenapa akhirnya gue lebih pilih Shani dibanding Gracia? Hmmm, pengen bilang “cinta gak perlu alasan” tapi bohong banget. Bukan quotes nya yang bohong, tapi gue nya. Gue punya alasan kenapa Shani, dan bukan Gracia atau yang lain. Tapi nanti gue ceritain dengan judul lain aja deh.

Fokus gue pada tulisan ini ialah oshi buat gue itu bukan soal waro atau gemes-gemesan foto. Tapi oshi adalah sebuah pengorbanan. Waktu, tenaga, pikiran, bahkan pandangan kita ke member lain pun bisa dikorbankan, karena dalam diri sudah tertanam komitmen bahwa oshi kita adalah dia. Dalam kisah gue adalah Shani Indira.

Oshi adalah Pengorbanan.

Itu cerita gue soal memilih oshi. Semuanya gak harus setuju sama gue, karena preferensi masing-masing orang bisa beda. Gak ada yang lebih benar atau lebih salah, kecuali Shani. Karena Shani tidak pernah salah hehehe 🙂

Posted in JKT48, Shani Indira, Shania Gracia, Team K IIITagged Cerita Fans JKT48, Cerita Wota, Fans JKT48, Gracia, JKT48, Member Favorite, Memilih Oshi JKT48, Oshi, Oshi Member, Oshimen, Pengalaman Fans JKT48, Pengalaman Wota, Shani, Shani Gracia, Shani Indira, Singasik, singasik.com, Wota

Post navigation

Back to Nature (as a wota JKT48)
Kreativitas Cinta Searah

Related Post

  • Kreativitas Cinta Searah
  • Back to Nature (as a wota JKT48)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Theme Design & Developed By OpenSumo